R.H.O.Soleh ( 1906 – 1991 ) adalah guru besar yang melahirkan tokoh2 Maenpo Cikalong pada masa sekarang ini.
Beliau sosok guru keturunan dari menak/bangsawan Cianjur sehingga lebih akrab dipanggil Gan Uweh.
Kami sangat bangga dengan keberadaan karakternya yang sangat sederhana, santun dalam perilaku, tidak memperlihatkan kemampuan apalagi kehebatan silatnya, sangat dekat hubungan dengan semua muridnya, yg terkesan kelihatan sayang sekali kpd semua muridnya tidak mem-beda2kan, beliau rajin mendatangi murid apalagi klo muridnya kelihatan serius belajar mempunyai motivasi rasa ingin bisa.
Category: Tokoh
Haji Ceng Suryana HR
Mungkin nama ini kurang begitu dikenal bagi para praktisi bela diri pencak silat di luar Cianjur. Dalam beberapa silsilah aliran Cikalong / maenpo Cikalong sendiri jarang yang tertuliskan namanya, namun siapa nyana bahwa garis silsilah aliran pencak silat Cikalong dari kalangan dalam atau yang lebih dikenal dengan maenpo Cikalong “Pasar Baru” yang dipopulerkan oleh generasi ketiga yakni dari Raden Idrus Wiradireja dan Raden Muhyidin Wiradibrata serta Raden Haji O. Soleh yang merupakan generasi keempat yang bertempat tinggal di daerah Pasar Baru – Cianjur ternyata memiliki penerus amanat tongkat estafet keilmuan aliran ini.
Rd. Ibrahim Arifin, atau yang biasa dikenal sebagai Pak Adang Arifin adalah Murid langsung dari R.O Soleh/Gan Uweh yang paling senior saat ini. Pak Adang Arifin terkenal dengan kedisiplinan nya dalam melatih jurus-jurus maenpo cikalong kepada murid-murid nya.
Murid yang belajar pada beliau memerlukan kesabaran dan ketekunan ekstra, tetapi hasil yang didapat sangat memuaskan. Hal tersebut diceritakan langsung oleh H. Ceng Suryana yang pernah mengalami langsung dilatih oleh Pak Adang dalam belajar dan berlatih jurus, susun dan tomplok.
Di usia nya yang sudah kepala tujuh, Pak adang masih tampak sehat dan gagah, masih semangat kalau berbicara, apalagi menyangkut maenpo cikalong.
Semoga beliau selalu diberi kekuatan dan kesehatan oleh Allah SWT sehingga dapat terus menjadi sesepuh PABUCI yang dihormati seluruh kalangan.
Mengenai jalur keilmuan Cikalong mungkin perlu disebutkan juga Rd. Muhyidin murid dari Rd. Bratadilaga. Beliau ini selain belajar kepada Rd. Bratadilaga tidak pernah berguru kepada siapapun lagi, sehingga mungkin bisa dibilang Cikalong yang diajarkan oleh beliau masih murni dan belum mendapat pengaruh Sahbandar.
R. Muhyidin lebih sering menggunakan usik puhu yang selalu mendahului gerak lawan.
Berdasarkan informasi Jurus Tujuh adalah jurus yang diajarkan oleh Gan Muhyidin kepada Gan Uweh.
-bang ajad-
Rd. Didi (Gan Didi) mengembangkan 13 Jurus dengan beberapa pola langkah. Pola langkah yang di kembangkan oleh Rd. Didi merupakan gabungan antara pola langkah yang beliau dapat dari Rd. Bratadilaga serta dari Rd. Obing Ibrahim. Selain itu beliau membuat suatu metode pengajaran baru di mana dalam proses belajarnya seorang murid terlebih dahulu diajarkan Ibing.
Gan Abad M. Sirod merupakan generasi ke 3 dari aliran cikalong belajar dari Rd. Busrin yang merupakan murid dari Rd. H. Ibrahim, Selain belajar pada Rd. Busrin Gan Abad M. Sirod juga belajar pada beberapa guru dan sesepuh maenpo. Gan Abad membuat mekanisme pelajaran maenpo dengan mengembangkan 30 Jurus yang lebih dikenal dengan 27 Jurus Kajadian dan 3 Jurus Maksud. beliau juga mengarang buku Tuduh Kaedah Maenpo.
Dari semua penerus aliran cikalong, paling tidak ada 4 tokoh yang sangat berpengaruh pada perkembangan aliran ini, tokoh tokoh itu adalah :
1.Rd. Obing Ibrahim (Gan Obing), yang mengembangkan 5 adegan serong/jalan serong atau dikenal juga dengan Suliwa;
2.Rd. Abad, yang mengembangkan jurus 30 dengan 27 Jurus kajadian dan 3 Jurus maksud;
3.Rd. Didi (Gan Didi), yang mengembangkan 13 Jurus dengan beberapa pola langkah; dan
4.Rd. U. Soleh (Gan Uweh), yang mengembangkan 10 Jurus, 3 Pancer dan Jurus 7 serta Masagikeun.
Gan Idrus selain belajar pada Gan Brata bilau juga belajar kepada Gan Obing sama seperti halnya Gan Didi.
Gan Idrus lebih menyukai usik tungtung yang melakukan serangan balik ketika serangan lawan sudah habis.
Raden Haji O. Soleh
Sang Maestro Maenpo Cikalong “Pasar Baru”
Beliau adalah generasi keempat penerus Maenpo Cikalong hasil karya cipta Rd H Ibrahim Djajaperbata. Beliau dikenal secara familiar dengan nama Gan Uweh. Gan Uweh mendapatkan/mewarisi Maenpo Cikalong dari Gan Muhyidin dan Gan Idrus, dimana Gan Muhyidin adalah murid dari Gan Barata (pura kandung Mama Haji Ibrahim), sedangkan Gan Idrus adalah murid dari Gan Obing Ibrahim (murid terkasih Mama Haji Ibrahim. Maenpo Cikalong yang dipelajari di Paguron Maenpo Pancer Bumi ini adalah yang berasal/diturunkan dari Gan Uweh.
Di mana salah satu murid terkasih yang diamanatkan langsung oleh Gan Uweh untuk meneruskan dan melestarikan Maenpo Cikalong ini adalah H. Ceng Suryana.
(ocd)